Wednesday, February 21, 2007
Tambah Kapasitas Bandwidth
Hari ini saya mengadakan diskusi dengan Management. yaitu membahas masalah koneksi internet, khususnya koneksi untuk Exim Dept. Karena beberapa hari terakhir ini selalu bermasalah, sering drop. Dari semula saya memang tidak setuju penggunaan ADSL. Entah kenapa, ketika saya tugas ke Medan, ternyata di Jakarta sudah terpasang ADSL. Padahal ADSL ini tidak stabil, suka lost sync. Untuk itu, hari ini saya usulkan ke MD untuk dilakukan penambahan kapasitas bandwidth atau menggunakan ISP lainnya, sekaligus sebagai backup. Dan nampaknya atas usulan saya, MD menyetujui hal tersebut, bahkan termasuk Semarang dan Surabaya akan dilakukan upgrade. Keputusan ini, paling tidak akan mengurangi beban pekerjaan saya, yang sebagian besar waktu tersita untuk menyelesaikan kasus-kasus yang sering terjadi di Exim, yaitu tidak mulusnya koneksi ke website. Dengan cara-cara manual.
Monday, February 19, 2007
Tidak Jadi Seminar
Rencananya hari ini dengan Bowie mau mengikuti seminar SUSE Linux Enterprise 10 di Hotel Mulia, yang diadakan oleh Aplikas Service Pesona. Tetapi rupanya pelaksanaannya diundur menjadi tanggal 7 Maret 2007. Kok tidak ada pemberitahuan lagi ya? Payah juga tuh perusahaan.
Terlanjur keluar kantor, akhirnya dimanfaatkan ke PT. Matanai Maraya dan Gudang Linux di Mal Ambasador, cari tempat kursus dan harga software Novell 6.5. Dan terakhir antar Bowie beli Camera Canon 350D di Pasar Baru.
Harga Novell 6.5 100 Users adalah US$ 18.435. Mahal banget ! Harga SUSE LINUX Enterprise Server 10 up to 2 CPU 3 tahun US$ 2.279,-. Kursus Enterprise Server Fundamental Rp 3.000.000,- Administration Rp 3.000.000,- Advances Rp 3.000.000,- .
Terlanjur keluar kantor, akhirnya dimanfaatkan ke PT. Matanai Maraya dan Gudang Linux di Mal Ambasador, cari tempat kursus dan harga software Novell 6.5. Dan terakhir antar Bowie beli Camera Canon 350D di Pasar Baru.
Harga Novell 6.5 100 Users adalah US$ 18.435. Mahal banget ! Harga SUSE LINUX Enterprise Server 10 up to 2 CPU 3 tahun US$ 2.279,-. Kursus Enterprise Server Fundamental Rp 3.000.000,- Administration Rp 3.000.000,- Advances Rp 3.000.000,- .
Saturday, February 17, 2007
Saran Koneksi Internet untuk Kantor Medan
Koneksi internet di Medan adalah menggunakan ADSL (unlimited) dan LA (64 Kbps), menggunakan mailserver sebagai gatewaynya. Di mana untuk get mail menggunakan ADSL sedangkan out going menggunakan LA. Berkaitan dengan hal tersebut, saya berpendapat sekaligus mengusulkan :
1. Di TML Medan menurut saya tidak perlu menggunakan mailserver. Alasan saya, mailserver diperlukan ketika jumlah mailbox di sana cukup banyak, atau paling tidak lebih dari 70-an bh mailbox. Jika di bawah itu, menurut saya akan memboroskan waktu dan energi. Karena persoalan mailserver berarti harus ada seorang postmaster, yg setiap saat harus melakukan kontrol atas PC mailserver. Dan memastikan bahwa mailserver tidak bermasalah. Saya cenderung lebih setuju jika masing-masing PC bebas mengambil e-mail langsung (nge-pop) ke LA, tidak ke mailserver. Sebab kalau jaringan internet sebetulnya bagus, tetapi jika mailserver hang, karena serangan virus akan tidak diketahui jika tidak ada seorang postmaster. Padahal dalam sehari ada saja, mailserver terjadi hang.
2. In menggunakan ADSL dan Out menggunakan LA. Saya kurang sependapat dengan model seperti itu. Pendapat saya, sebaiknya dipisah. Gedung sebelah menggunakan ADSL dan yg satunya lagi menggunakan LA. Sebab kalau dipasang seperti yg ada seperti ini, akan berpotensi menimbulkan masalah. Ketika ADSL bermasalah, tentu user tidak akan mengetahui hal tersebut. Karena memang tidak muncul tanda-tanda error di PC user. Padahal ADSL sangat rentan terhadap masalah-masalah seringnya drop koneksi internet yang disebabkan rendahnya Signal to Noise Ratio (SNR) dan juga lost sync.
3. Saya mengusulkan, jika selama ini LA hanya 64 Kbps, diusulkan dinaikan menjadi 128. Sedangkan ADSL yg tadinya unlimited menjadi terbatas. Di mana LA nantinya untuk TML sedangkan TMS/SDL menggunakan ADSL. Dan apabila kalau ada masalah baik ADSL maupun LA bisa saling mencadangkan / saling backup.
1. Di TML Medan menurut saya tidak perlu menggunakan mailserver. Alasan saya, mailserver diperlukan ketika jumlah mailbox di sana cukup banyak, atau paling tidak lebih dari 70-an bh mailbox. Jika di bawah itu, menurut saya akan memboroskan waktu dan energi. Karena persoalan mailserver berarti harus ada seorang postmaster, yg setiap saat harus melakukan kontrol atas PC mailserver. Dan memastikan bahwa mailserver tidak bermasalah. Saya cenderung lebih setuju jika masing-masing PC bebas mengambil e-mail langsung (nge-pop) ke LA, tidak ke mailserver. Sebab kalau jaringan internet sebetulnya bagus, tetapi jika mailserver hang, karena serangan virus akan tidak diketahui jika tidak ada seorang postmaster. Padahal dalam sehari ada saja, mailserver terjadi hang.
2. In menggunakan ADSL dan Out menggunakan LA. Saya kurang sependapat dengan model seperti itu. Pendapat saya, sebaiknya dipisah. Gedung sebelah menggunakan ADSL dan yg satunya lagi menggunakan LA. Sebab kalau dipasang seperti yg ada seperti ini, akan berpotensi menimbulkan masalah. Ketika ADSL bermasalah, tentu user tidak akan mengetahui hal tersebut. Karena memang tidak muncul tanda-tanda error di PC user. Padahal ADSL sangat rentan terhadap masalah-masalah seringnya drop koneksi internet yang disebabkan rendahnya Signal to Noise Ratio (SNR) dan juga lost sync.
3. Saya mengusulkan, jika selama ini LA hanya 64 Kbps, diusulkan dinaikan menjadi 128. Sedangkan ADSL yg tadinya unlimited menjadi terbatas. Di mana LA nantinya untuk TML sedangkan TMS/SDL menggunakan ADSL. Dan apabila kalau ada masalah baik ADSL maupun LA bisa saling mencadangkan / saling backup.
Friday, February 16, 2007
Proposal MPLS & Internet Broadband TML
Saya ditugaskan untuk mereview, proposal dari PT XL, untuk TML mengenai "MPLS & Internet Broadband". Berikut pendapat saya mengenai proposal tersebut yang saya sampaikan ke Management. MPLS dan Internet Broadband adalah 2 tools yang berbeda. MPLS adalah jaringan data yang menghubungkan satu kantor dengan kantor cabang lainnya, sedangkan Internet broadband adalah jaringan internet yang terkoneksi ke suatu ISP tertentu, dalam hal ini di provide oleh XL.
MPLS adalah salah satu teknologi jaringan WAN (Wide Area Network). Jenis WAN yang lain adalah Frame Relay, ATM, dsb. MPLS (Multiprotocol Label Switching) adalah sebuah teknik yang menggabungkan kemampuan manajemen switching yang ada di dalam teknologi ATM dengan fleksibilitas network layer yang dimiliki teknologi IP. Konsep utama MPLS adalah dengan mengurangi teknik pencarian rute dalam setiap router yang dilalui paket, sehingga pengiriman paket akan lebih cepat dan efisien. Caranya yaitu dengan memberikan label pada setiap paket data yang dikirim melalui jaringan. Label tersebut akan memberitahukan router, bagaimana merutekan dan memprioritaskan setiap paket tersebut sehingga router tidak perlu memeriksa seluruh headernya pada setiap paket.
Trend teknologi untuk jaringan data, saat ini orang lebih cenderung menggunakan MPLS yang berbasis IP, seperti tertulis di Frame Relay Forum, di http://www.frforum.com. Sedangkan Frame Relay saat ini justru cenderung mulai ditinggalkan.
Apakah TML sudah memerlukan MPLS? Sekalipun lebih murah dibanding FR, LC, dan ATM, menurut saya untuk saat ini belum diperlukan, karena jumlah kantor TML hanya ada di Jakarta dan Medan. Kalau pun jika memang dibutuhkan jaringan antar kantor tersebut, justru lebih cocok menggunakan LC (Leased Channel) bukan MPLS. MPLS akan efisien efektif jika jumlah kantor yang dihubungi lebih dari 4 kantor cabang.
Mungkin perlu dipertimbangkan jika MPLS ini untuk menghubungkan kantor Jakarta, Medan dengan kantor pusat IAL/IAM langsung. Ini lebih cocok, sehingga nantinya user tidak perlu koneksi ke internet untuk mengakses web IAL/IAM. Tetapi langsung melalui jaringan data mengakses server tersebut. Masalahnya, apakah data tersebut ada di kantor IAL-nya atau justru di hosting di pihak ke-3.
Sedangkan untuk koneksi internet, menurut saya ISP LA, sudah cukup bagus. Karena hampir semua ISP di Indonesia, memiliki jaringan backbone di LA. Timbulnya masalah di pihak kita, justru oleh karena utilitas bandwidth yang kita gunakan sudah 100%. Sehingga seringkali kita kekurangan, yang menyebabkan koneksi drop. ISP manapun kita berlangganan, jika bandwidth yang kita langgani adalah 128 Kbps, maka koneksi tetap akan kita peroleh 128 Kbps.
Kalau kita memang mau beralih, saya menyarankan justru ke CB. Memang lebih mahal, dibanding LA. CBN untuk 128 = Rp 11.000.000,- sedangkan LA hanya Rp 7 juta-an. Perbedaan ini disebabkan CB memiliki ratio = 1:1 (clear channel) baik dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan LA : dalam negeri 1:1 sedangkan keluar negeri 1:4.
Perbedaan ini cukup signifikan untuk TML karena mengakses web yg berada di luar negeri. Sehingga saran saya adalah beralih ke CB dengan koneksi 128 atau tetap di LA tetapi dengan bandwidth yang sudah dinaikan menjadi 256.
MPLS adalah salah satu teknologi jaringan WAN (Wide Area Network). Jenis WAN yang lain adalah Frame Relay, ATM, dsb. MPLS (Multiprotocol Label Switching) adalah sebuah teknik yang menggabungkan kemampuan manajemen switching yang ada di dalam teknologi ATM dengan fleksibilitas network layer yang dimiliki teknologi IP. Konsep utama MPLS adalah dengan mengurangi teknik pencarian rute dalam setiap router yang dilalui paket, sehingga pengiriman paket akan lebih cepat dan efisien. Caranya yaitu dengan memberikan label pada setiap paket data yang dikirim melalui jaringan. Label tersebut akan memberitahukan router, bagaimana merutekan dan memprioritaskan setiap paket tersebut sehingga router tidak perlu memeriksa seluruh headernya pada setiap paket.
Trend teknologi untuk jaringan data, saat ini orang lebih cenderung menggunakan MPLS yang berbasis IP, seperti tertulis di Frame Relay Forum, di http://www.frforum.com. Sedangkan Frame Relay saat ini justru cenderung mulai ditinggalkan.
Apakah TML sudah memerlukan MPLS? Sekalipun lebih murah dibanding FR, LC, dan ATM, menurut saya untuk saat ini belum diperlukan, karena jumlah kantor TML hanya ada di Jakarta dan Medan. Kalau pun jika memang dibutuhkan jaringan antar kantor tersebut, justru lebih cocok menggunakan LC (Leased Channel) bukan MPLS. MPLS akan efisien efektif jika jumlah kantor yang dihubungi lebih dari 4 kantor cabang.
Mungkin perlu dipertimbangkan jika MPLS ini untuk menghubungkan kantor Jakarta, Medan dengan kantor pusat IAL/IAM langsung. Ini lebih cocok, sehingga nantinya user tidak perlu koneksi ke internet untuk mengakses web IAL/IAM. Tetapi langsung melalui jaringan data mengakses server tersebut. Masalahnya, apakah data tersebut ada di kantor IAL-nya atau justru di hosting di pihak ke-3.
Sedangkan untuk koneksi internet, menurut saya ISP LA, sudah cukup bagus. Karena hampir semua ISP di Indonesia, memiliki jaringan backbone di LA. Timbulnya masalah di pihak kita, justru oleh karena utilitas bandwidth yang kita gunakan sudah 100%. Sehingga seringkali kita kekurangan, yang menyebabkan koneksi drop. ISP manapun kita berlangganan, jika bandwidth yang kita langgani adalah 128 Kbps, maka koneksi tetap akan kita peroleh 128 Kbps.
Kalau kita memang mau beralih, saya menyarankan justru ke CB. Memang lebih mahal, dibanding LA. CBN untuk 128 = Rp 11.000.000,- sedangkan LA hanya Rp 7 juta-an. Perbedaan ini disebabkan CB memiliki ratio = 1:1 (clear channel) baik dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan LA : dalam negeri 1:1 sedangkan keluar negeri 1:4.
Perbedaan ini cukup signifikan untuk TML karena mengakses web yg berada di luar negeri. Sehingga saran saya adalah beralih ke CB dengan koneksi 128 atau tetap di LA tetapi dengan bandwidth yang sudah dinaikan menjadi 256.
Thursday, February 15, 2007
Instalasi Aplikasi di HP
Coba instalasi aplikasi di HP Sony Ericson P910, Nokia 9300, dan Nokia 6280. Memang untuk masalah HP belum pernah coba, tapi kayanya mulai saat ini harus dipelajari. Sebab saat ini ada kecenderungan konvergensi antara fungsi komunikasi dengan fungsi komputasi, dan juga hiburan. Sehingga mulai saat ini mau tidak mau harus dipelajari juga. Hasilnya dari ke tiga jenis HP tersebut hanya Sony Ericson P910 dan Nokia 9300 saja yang berhasil, sedangkan untuk Nokia 6280 masih belum berhasil. Kenapa ya? Oke, nanti saya akan cari tahu.
Wednesday, February 14, 2007
Penambahan Kabel SDL/JFS di Ruang Direksi
Hari ini kondisi badan sebetulnya lagi tidak begitu fit, paska banjir kepala saya rasanya agak muter-muter gitu, apa masuk angin? atau Diare ya?. Beberapa kegiatan hari ini yang saya lakukan adalah :
1. Pelajari proposal dari PT Exelcomindo Pratama "MPLS & Internet Broadband for PT Interasia Maritim. Baru sebatas mempelajari, tetapi belum saya beri komentar atas proposal tersebut ke Mr. Lim dan HL. Dijadwalkan besok tgl 15 Febuari 2007.
2. Complain ke ISP CBN, karena ada beberapa mailbox yang seharusnya sudah dihapus tetapi masih tetap aktif. Tetapi sampai hari ini belum ada jawaban resmi dari CBN mengenai hal tersebut.
3. Penambahan kabel baru JFS dan SDL untuk ruang Direksi Finance (AF, LD).
1. Pelajari proposal dari PT Exelcomindo Pratama "MPLS & Internet Broadband for PT Interasia Maritim. Baru sebatas mempelajari, tetapi belum saya beri komentar atas proposal tersebut ke Mr. Lim dan HL. Dijadwalkan besok tgl 15 Febuari 2007.
2. Complain ke ISP CBN, karena ada beberapa mailbox yang seharusnya sudah dihapus tetapi masih tetap aktif. Tetapi sampai hari ini belum ada jawaban resmi dari CBN mengenai hal tersebut.
3. Penambahan kabel baru JFS dan SDL untuk ruang Direksi Finance (AF, LD).
Tuesday, February 13, 2007
Membuat Guidance Managemen E-mail
Sudah lama saya tidak mengisi blog ini. Mungkin karena terlalu banyak blog dan pekerjaan, sehingga tidak ada waktu lagi. Jangankan untuk mengisi, melihatpun jarang. Tetapi mulai tahun ini saya coba berusaha untuk setia mengisinya.
Pekerjaan yang saya lakukan hari ini adalah :
1. Membuat guidance masalah managemen e-mail (pembuatan rules). Seharusnya setiap user bisa melakukan hal tersebut. Tetapi nampaknya sampai saat ini masih banyak user yang tidak bisa mengatur e-mailnya sendiri.
2. Menangani masalah koneksi internet Lintas Arta untuk TML Medan yang masih bermasalah.
3. Proses permintaan perangkat PC dan Printer untuk JSMS Depo Panjang.
Pekerjaan yang saya lakukan hari ini adalah :
1. Membuat guidance masalah managemen e-mail (pembuatan rules). Seharusnya setiap user bisa melakukan hal tersebut. Tetapi nampaknya sampai saat ini masih banyak user yang tidak bisa mengatur e-mailnya sendiri.
2. Menangani masalah koneksi internet Lintas Arta untuk TML Medan yang masih bermasalah.
3. Proses permintaan perangkat PC dan Printer untuk JSMS Depo Panjang.
Subscribe to:
Posts (Atom)