Koneksi internet di Medan adalah menggunakan ADSL (unlimited) dan LA (64 Kbps), menggunakan mailserver sebagai gatewaynya. Di mana untuk get mail menggunakan ADSL sedangkan out going menggunakan LA. Berkaitan dengan hal tersebut, saya berpendapat sekaligus mengusulkan :
1. Di TML Medan menurut saya tidak perlu menggunakan mailserver. Alasan saya, mailserver diperlukan ketika jumlah mailbox di sana cukup banyak, atau paling tidak lebih dari 70-an bh mailbox. Jika di bawah itu, menurut saya akan memboroskan waktu dan energi. Karena persoalan mailserver berarti harus ada seorang postmaster, yg setiap saat harus melakukan kontrol atas PC mailserver. Dan memastikan bahwa mailserver tidak bermasalah. Saya cenderung lebih setuju jika masing-masing PC bebas mengambil e-mail langsung (nge-pop) ke LA, tidak ke mailserver. Sebab kalau jaringan internet sebetulnya bagus, tetapi jika mailserver hang, karena serangan virus akan tidak diketahui jika tidak ada seorang postmaster. Padahal dalam sehari ada saja, mailserver terjadi hang.
2. In menggunakan ADSL dan Out menggunakan LA. Saya kurang sependapat dengan model seperti itu. Pendapat saya, sebaiknya dipisah. Gedung sebelah menggunakan ADSL dan yg satunya lagi menggunakan LA. Sebab kalau dipasang seperti yg ada seperti ini, akan berpotensi menimbulkan masalah. Ketika ADSL bermasalah, tentu user tidak akan mengetahui hal tersebut. Karena memang tidak muncul tanda-tanda error di PC user. Padahal ADSL sangat rentan terhadap masalah-masalah seringnya drop koneksi internet yang disebabkan rendahnya Signal to Noise Ratio (SNR) dan juga lost sync.
3. Saya mengusulkan, jika selama ini LA hanya 64 Kbps, diusulkan dinaikan menjadi 128. Sedangkan ADSL yg tadinya unlimited menjadi terbatas. Di mana LA nantinya untuk TML sedangkan TMS/SDL menggunakan ADSL. Dan apabila kalau ada masalah baik ADSL maupun LA bisa saling mencadangkan / saling backup.
Saturday, February 17, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment